DG News adalah platform berita digital yang menyajikan informasi terkini, akurat, dan terpercaya dari berbagai kategori seperti politik, ekonomi, teknologi, hiburan, olahraga, dan lainnya. Dengan jurnalisme yang berfokus pada kecepatan dan keakuratan, DG News hadir untuk memberikan pembaca wawasan mendalam mengenai peristiwa-peristiwa penting di Indonesia dan dunia. Selalu up-to-date dan mudah diakses, DG News menjadi sumber informasi utama bagi mereka yang ingin mengikuti perkembangan terbaru dengan sudut pandang yang obyektif dan tajam.
Jakarta – Setelah 1,5 tahun disandera oleh kelompok bersenjata di Papua, Philip Mark Mehrtens, pilot asal Selandia Baru yang bekerja untuk Susi Air, akhirnya dibebaskan. Mehrtens diculik pada Februari 2023 oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM) di wilayah Nduga, Papua. Berita pembebasan Mehrtens diumumkan pada Senin, 16 September 2024, membawa kelegaan bagi keluarganya, pemerintah, dan masyarakat internasional.
Mehrtens, yang saat itu sedang menjalankan tugas sebagai pilot Susi Air, diculik oleh kelompok separatis bersenjata setelah pesawat yang dipilotinya mendarat di lapangan terbang Nduga, Papua. Pesawat yang ia terbangkan dibakar, dan dirinya langsung dibawa ke lokasi tersembunyi di pegunungan oleh kelompok tersebut.
Kelompok TPNPB-OPM mengklaim penculikan ini sebagai aksi untuk menarik perhatian dunia terhadap perjuangan kemerdekaan Papua. Selama penyanderaan, berbagai upaya diplomasi dan negosiasi dilakukan oleh pemerintah Indonesia dan Selandia Baru, namun proses pembebasan Mehrtens berjalan panjang dan penuh tantangan.
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pihak Selandia Baru serta melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh masyarakat dan gereja di Papua, dalam upaya pembebasan Mehrtens. Negosiasi yang berlangsung selama berbulan-bulan penuh dengan ketegangan, karena kelompok bersenjata menuntut pengakuan politik internasional atas kemerdekaan Papua.
Pada akhirnya, upaya gigih dari pihak keamanan dan negosiator lokal membuahkan hasil. Mehrtens dibebaskan dengan selamat dan segera dievakuasi ke tempat aman oleh tim gabungan TNI-Polri. Rincian mengenai kondisi pembebasan atau syarat-syarat yang harus dipenuhi belum diungkap secara resmi oleh pihak berwenang.
Kabar pembebasan Mehrtens disambut dengan sukacita, terutama oleh keluarganya di Selandia Baru. Istri dan anak-anaknya menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada pemerintah Indonesia, pemerintah Selandia Baru, serta semua pihak yang terlibat dalam proses negosiasi.
Susi Pudjiastuti, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan sekaligus pemilik Susi Air, menyatakan kegembiraannya atas pembebasan sang pilot. “Ini adalah kabar yang sangat kami nantikan. Kami bersyukur bahwa Philip akhirnya bisa kembali kepada keluarganya dengan selamat,” ujar Susi.
Peristiwa penyanderaan ini menyoroti situasi keamanan yang kompleks di Papua, khususnya di wilayah-wilayah yang masih menjadi pusat konflik antara kelompok bersenjata dan aparat keamanan. Pemerintah Indonesia terus berupaya memperbaiki kondisi di Papua melalui pendekatan pembangunan dan keamanan, namun tantangan dari kelompok separatis bersenjata tetap menjadi isu yang berkelanjutan.
Dengan berakhirnya penyanderaan ini, ada harapan bahwa konflik di Papua bisa segera menemukan solusi damai. Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak di Papua diharapkan dapat menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan politik dan keamanan di wilayah tersebut tanpa mengorbankan lebih banyak nyawa dan keselamatan.
Pembebasan Philip Mark Mehrtens menjadi penutup yang menggembirakan dari sebuah insiden panjang yang menegangkan, dan kini fokus beralih pada upaya untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.